Muhammadurrocky Blog

Sabtu, 12 Maret 2011

Kisah Seorang Turis

Suatu ketika terdapat seorang turis yang berasal dari Venezuela. Ia berlibur ke Pulau Bali. Ia ingin melihat keindahan Pulau Bali. Ia mendarat pukul 09.00 Wit, di bandara Ngurah Rai Bali. Ia langsung mencari taksi untuk pergi ke hotel. Ia menginap di hotel dekat pantai, karena ia sengaja ingin menikmati keindahan pantai.
Keesokkan harinya, ia bersiap-siap untuk menikmati keindahan Bali. Ia pergi kesebuah tempat yang sangat indah dengan keadaan pantai dan hutan. Ditengah menikmati keindahan pantai, ia terlena dengan keadaan. Dompet yang berisi ribuan dolar itu dicopet. Ia kaget dan tidak menyangka.
Ia kebingungan dengan musibah yang ia terima. Ia ingin pergi ke Kedutaan Besar Venezuela. Tetapi ia tak bisa, karena ia tak memiliki cukup biaya untuk ke Jakarta. Ia juga kebingungan karena ia tak bisa menginap lagi di hotel. Ia menjadi seperti gelandangan.
Lalu ia berjalan di tengah kota tanpa memiliki tujuan dan arah. Setelah lama berjalan ia merasa kelaparan. Akhirnya sampai disebuah tempat, yang ada warung kecil. Ia pun mondar mandir didepan warung itu, hingga sepulum menit kemudian ibu pemilik warung itu merasa gelisah dan curiga. Ibu wrung itu bertanya kepada turis itu, namun apa daya ibu tersebut, turis itu tidak memahami maksud omongan si ibu pemilik warung.
Si ibu pemilik warung itupun memanggil anaknya yang telah SMA, dengan harapan anaknya itu bisa berbicara dengan si turis itu. Dari percakapan yang dilakukan maka didapatkan tujuan dan maksud si turis itu. Turis itu merasa kelaparan dan tidak memiliki uang untuk membeli makanan. Untung saja dewi fortuna masih berpihak pada si turis, ibu pemilik warung itu mau memberikan sepiring nasi untuk si turis.
Seteleh memakan nasi dari si ibu, turis itupun berterimakasih, dn merasa memiliki hutang budi pada dia. Maka si turis itupun ingin membalas budi tersebut dengan membantu kegiatan si ibu pemilik warung itu. Ia membantu melayani pelanggan, mencuci piring, dll.
Setelah beberapa hari turis itu membantu kegiatan warung itu, ibu pemilik warung itu merasa puas dengan kerja si turis. Turis itupun dipekerjakan di warung itu, dan diperbolehkan tinggal di rumah ibu pemilik warung serta di gaji dengan minim. Turis itu merasa sangat senang, ia berteimakasih pada si pemilik warung. Sehingga disitulah timbul rasa ingin pulang ke negeri asalnya.
Berahari-hari, berminggu-minggu, hingga berbulan-bulan ia bekerja di warung itu. Dengan semangat ia bertekad untuk bisa pulang ke negerinya. Ia mencoba pergi ke bandara untuk menanyakan berapa harga tiket untuk pulang. Setelah ia mendapat informasi harga tiket itu, ia pulang dengan sangat bahagia. Karena uang yang terkumpul kurang sedikit lagi.
Sampai di rumah ibu pemilik warung itu ia langsung menceritakan berita itu kepada keluarga ibu pemilik warung itu. Dan keluarga itu merasa senang dan sedih pula. Karena akan ditinggal pergi oleh seorang turis itu.
Hari yang ditunggu oleh si turis itupun datang. Ia berpamitan kepada keluarga ibu pemilik warung. Sebelum berpamitan ia berjanji akan kembali ke Bali untuk menemui mereka. Keluarga itupun harus rela menerima keadaan tersebut.

Sabtu, 11 Desember 2010

PROPOSAL PROGRAM KERJA SEKRETARIS MPK MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KEDIRI 2


PROGRAM KERJA
SEKRETARIS MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK)
MTsN KEDIRI 2
MASA BHAKTI 2010/2011













 









DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MTsN KEDIRI 2
Jl. Sunan Ampel No. 12 Telp. (0354) 687895 Ngronggo Kediri



KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Karena hanya dengan karunia-Nya lah maka kami dapat menyelesaikan program kerja ini. Adapun program kerja yang kami susun adalah mufakat dari musyawarah sekretaris MPK.
Untuk menyelesaikan program kerja, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada :
1.    Bapak Drs. Musta’in selaku kepala sekolah MTsN Kediri 2.
2.    Bapak M. Shofwan, M.Pd.I selaku Pembina MPK .
3.    Anggota-anggota MPK MTsN Kediri 2 yang telah menyumbangkan pemikiran.
4.    Semua pihak yang telah  membantu dalam menyelesaikan program kerja ini.
Segala upaya telah kami lakukan demi kesempurnaan program kerja ini. Namun, kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari salah dan lupa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca sekalian, senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan program kerja ini. Akhir kata semoga naskah sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.


Sekretaris Umum MPK



Revina Meika Najmah
NIS. 13310


SUSUNAN SEKRETARIS MPK

v   Sekretaris Umum MPK                   : Revina Meika Najmah
v   Sekretaris 1 MPK                            : Muhammadurrocky
v   Sekretaris 2 MPK                            : Mochammad Derry Saputra
 
PROGRAM KERJA SEKRETARIS MPK

ü    Memprosentasikan daftar kehadiran anggota MPK pada rapat setiap 1 (satu) bulan.
ü    Bekerjasama dengan pengurus lain untuk memberikan evaluasi terhadap hasil prosentasi kehadiran anggota MPK pada rapat.
ü    Membuat laporan kepada kepala madrasah setiap 2 (dua) bulan sekali tentang masalah-masalah setiap minngu.
ü    Membuat agenda rapat setiap 1 (satu) minggu.
ü    Lebih membudidayakan siswa-siswi untuk menyalurkan aspirasinya melalui surat di kotak MPK.
ü    Membuat arsip salinan surat yang di kirimkan kepda MPK berdasarkan bulan pengiriman.
ü    Mengawasi kegiatan-kegiatan dan adminitrasi MPK.
ü    Berkoordinasi dengan bendahara ataupun pengurus lain untuk menyiapkan keperluan rapat.
  
PROGRAM KERJA
SEKRETARIS MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK)
MASA BHAKTI 2010/2011

NO
MATERI
TUJUAN



1.
Memprosentasikan daftar kehadiran anggota MPK pada rapat setiap 1 (satu) bulan sekali.
Agar dapat mengetahui perkembangan dan kehadiran anggota MPK dalam setiap rapat setiap bulan.
2.
Bekerjasama dengan pengurus lain untuk memberikan evaluasi terhadap hasil prosentasi kehadiran anggota MPK pada rapat.
Agar dapat dan bisa menertibkan anggota MPK dalah hal kehadiran rapat.
3.
Membuat laporan kepada kepala madrasah setiap 2 (dua) bulan sekali tentang masalah-masalah setiap minggu.

Agar bapak kepala madrasah dapat mengetahui permasalahan yang di hadapi madrasah ini berdasarkan laporan-laporan dari siswa dan masalah yang MPK ketahui dari berbagai pihak.
4.
Membuat agenda rapat setiap 1 (satu) minggu sekali.
Agar setiap rapat dapat terencana dengan baik dan tersusun dengan cepat.
5.
Lebih membudidayakan siswa-siswi untuk menyalurkan aspirasinya melalui surat di kotak MPK.
Agar setiap masalah dapat cepat terselesaikan dan dapat cepat di tangani dengan cara mengirim surat di kotak MPK.
6.
Membuat arsip salinan surat yang di kirimkan kepda MPK berdasarkan bulan pengiriman.
MPK bisa mengetahui dan mengecek kembali surat yang MPK terima yang kemudian di tindak lanjuti berdasarkan laporan yang di terima.
7.
Mengawasi kegiatan-kegiatan dan adminitrasi MPK.
Agar semua adminitrasi MPK  berjalan dengan lancar dan sekretaris dapat membantu memperbaiki dan memperlancar adminitrasi MPK apabila terdapat masalah.
8.
Berkoordinasi dengan bendahara ataupun pengurus lain untuk menyiapkan keperluan rapat.
Agar setiap rapat dapat terlaksana dengan lancar tanpa gangguan, karena telah di persiapkan sebelumnya.



Sekretaris Umum MPK



Revina Meika Najmah
NIS. 13310



Susilo Bambang Yudhoyono

Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (lahir di Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia, 9 September 1949; umur 61 tahun) adalah Presiden Indonesia ke-6 yang menjabat sejak 20 Oktober 2004. Ia, bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam Pemilu Presiden 2004. Ia berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua dengan kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali ini bersama Wakil Presiden Boediono. Sehingga, sejak era reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa kepresidenan selama 5 tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua.
Yudhoyono yang dipanggil "Sus" oleh orang tuanya dan populer dengan panggilan "SBY", melewatkan sebagian masa kecil dan remajanya di Pacitan. Ia merupakan seorang pensiunan militer. Selama di militer ia lebih dikenal sebagai Bambang Yudhoyono. Karier militernya terhenti ketika ia diangkat Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999 dan tampil sebagai salah seorang pendiri Partai Demokrat. Pangkat terakhir Susilo Bambang Yudhoyono adalah Jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 2000. Pada Pemilu Presiden 2004, keunggulan suaranya dari Presiden Megawati Soekarnoputri membuatnya menjadi presiden pertama yang terpilih melalui pemilihan langsung oleh rakyat Indonesia. Hal ini dimungkinkan setelah melalui amandemen UUD 1945.
Dalam kehidupan pribadinya, Ia menikah dengan Kristiani Herrawati yang merupakan anak perempuan ketiga Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo (alm), komandan RPKAD (kini Kopassus) yang turut membantu menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.

Latar belakang dan keluarga
Ia lahir di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949 dari anak pasangan Raden Soekotjo dan Siti Habibah. Dari silsilah ayahnya dapat dilacak hingga Pakubuwana serta memiliki hubungan dengan trah Hamengkubuwana II.
Seperti ayahnya, ia pun berkecimpung di dunia kemiliteran. Selain tinggal di kediaman keluarga di Bogor (Jawa Barat), SBY juga tinggal di Istana Merdeka, Jakarta. Susilo Bambang Yudhoyono menikah dengan Kristiani Herawati yang adalah anak perempuan ketiga Jenderal (Purnawirawan) Sarwo Edhi Wibowo (alm). Komandan militer Jenderal Sarwo Edhi Wibowo turut membantu menumpas PKI (Partai Komunis Indonesia) pada tahun 1965. Dari pernikahan mereka lahir dua anak lelaki, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (lahir 1978) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lahir 1980).
Agus adalah lulusan dari SMA Taruna Nusantara tahun 1997 dan Akademi Militer Indonesia tahun 2000. Seperti ayahnya, ia juga mendapatkan penghargaan Adhi Mekayasa dan seorang prajurit dengan pangkat Letnan Satu TNI Angkatan Darat yang bertugas di sebuah batalion infantri di Bandung, Jawa Barat. Agus menikahi Anissa Larasati Pohan, seorang aktris yang juga anak dari mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Sejak pertengahan 2005, Agus menjalani pendidikan untuk gelar master-nya di Strategic Studies at Institute of Defense and Strategic Studies, Singapura. Anak yang bungsu, Edhie Baskoro lulus dengan gelar ganda dalam Financial Commerce dan Electrical Commerce tahun 2005 dari Curtin University of Technology di Perth, Australia Barat.

Pendidikan
• Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
• American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
• Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
• Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
• On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
• Jungle Warfare School, Panama, 1983
• Kursus Senjata Antitank di Belgia dan Jerman, 1984
• Kursus Komando Batalyon, 1985
• Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
• Command and General Staff College, Fort Leavenworth, Kansas, AS
• Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
• Doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), tahun 2004.

Karier militer
Tahun 1973, ia lulus dari Akademi Militer Indonesia (Akabri: Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dengan penghargaan Adhi Makayasa sebagai murid lulusan terbaik dan Tri Sakti Wiratama yang merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan intelek. Periode 1974-1976, ia memulai karier di Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad. Pada tahun 1976, ia belajar di Airborne School dan US Army Rangers, American Language Course (Lackland-Texas), Airbone and Ranger Course (Fort Benning) Amerika Serikat.
Kariernya berlanjut pada periode 1976-1977 di Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad, Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977), Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978, Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981, Paban Muda Sops SUAD (1981-1982. Periode 1982-1984, ia belajar di Infantry Officer Advanced Course (Fort Benning) Amerika Serikat.
Tahun 1983, ia belajar pada On the job training in 82-nd Airbone Division (Fort Bragg) Amerika Serikat, Jungle Warfare School (Panama, Kursus Senjata Antitank di Belgia dan Jerman pada tahun 1984, Kursus Komando Batalyon (1985) dan meniti karier di Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985), Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988), dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988).
Periode 1988-1989, ia belajar di Sekolah Komando Angkatan Darat dan melanjutkan ke US Command and General Staff College (Fort Leavenwort) Kansas Amerika Serikat pada tahun 1991. Periode (1989-1993), ia bekerja sebagai Dosen Seskoad Korspri Pangab, Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994, Asops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995) serta Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (1995-1996). Lulusan Master of Art (MA) dari Management Webster University Missouri ini juga meniti karier di Kasdam Jaya (1996), dan Pangdam II/Sriwijaya sekaligus Ketua Bakorstanasda. Pada tahun 1997, ia diangkat sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI dengan pangkat Letnan Jenderal. Ia pensiun dari kemiliteran pada 1 April 2001 oleh karena pengangkatannya sebagai menteri[5][6].

Karier politik
Tampil sebagai juru bicara Fraksi ABRI menjelang Sidang Umum MPR 1998 yang dilaksanakan pada 9 Maret 1998 dan Ketua Fraksi ABRI MPR dalam Sidang Istimewa MPR 1998. Pada 29 Oktober 1999, ia diangkat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi di pemerintahan pimpinan Presiden Abdurrahman Wahid. Setahun kemudian, tepatnya 26 Oktober 1999, ia dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam) sebagai konsekuensi penyusunan kembali kabinet Abdurrahman Wahid.
Dengan keluarnya Maklumat Presiden pada 28 Mei 2001 pukul 12.00 WIB, Menko Polsoskam ditugaskan untuk mengambil langkah-langkah khusus mengatasi krisis, menegakkan ketertiban, keamanan, dan hukum secepat-cepatnya lantaran situasi politik darurat yang dihadapi pimpinan pemerintahan. Saat itu, Menko Polsoskam sebagai pemegang mandat menerjemahkan situasi politik darurat tidak sama dengan keadaan darurat sebagaimana yang ada dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1959.
Belum genap satu tahun menjabat Menko Polsoskam atau lima hari setelah memegang mandat, ia didesak mundur pada 1 Juni 2001 oleh pemberi mandat karena ketegangan politik antara Presiden Abdurrahman Wahid dan DPR. Jabatan pengganti sebagai Menteri Dalam Negeri atau Menteri Perhubungan yang ditawarkan presiden tidak pernah diterimanya.
Kabinet Gotong Royong pimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri melantiknya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) pada 10 Agustus 2001. Merasa tidak dipercaya lagi oleh presiden, jabatan Menko Polkam ditinggalkannya pada 11 Maret 2004. Berdirinya Partai Demokrat pada 9 September 2002 menguatkan namanya untuk mencapai kerier politik puncak. Ketika Partai Demokrat dideklarasikan pada 17 Oktober 2002, namanya dicalonkan menjadi presiden dalam pemilu presiden 2004.
Setelah mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam dan sejalan dengan masa kampanye pemilu legislatif 2004, ia secara resmi berada dalam koridor Partai Demokrat. Keberadaannya dalam Partai Demokrat menuai sukses dalam pemilu legislatif dengan meraih 7,45 persen suara. Pada 10 Mei 2004, tiga partai politik yaitu Partai Demokrat, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai Bulan Bintang secara resmi mencalonkannya sebagai presiden dan berpasangan dengan kandidat wakil presiden Jusuf Kalla.




Ringkasan karier
• Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
• Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
• Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
• Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
• Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
• Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
• Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
• Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
• Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
• Dosen Seskoad (1989-1992)
• Korspri Pangab (1993)
• Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
• Asops Kodam Jaya (1994-1995)
• Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
• Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
• Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
• Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
• Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
• Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
• Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
• Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid)
• Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri) mengundurkan diri 11 Maret 2004
• Presiden Republik Indonesia (2004-Sedang Menjabat)
Penghargaan
• Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973
• Adhi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
• Satya Lencana Seroja, 1976
• Honor Graduate IOAC, USA, 1983
• Satya Lencana Dwija Sista, 1985
• Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
• Dosen Terbaik Seskoad, 1989
• Satya Lencana Santi Dharma, 1996
• Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
• Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
• Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
• Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
• Wing Penerbang TNI-AU, 1998
• Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
• Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
• Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
• Bintang Dharma, 1999
• Bintang Maha Putera Utama, 1999
• Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
• Bintang Asia (Star of Asia), 2005, oleh BusinessWeek
• Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama, 2006, oleh Sultan Brunei
• Doktor Honoris Causa, 2006, oleh Universitas Keio
• Darjah Utama Seri Mahkota, 2008, oleh Yang DiPertuan Agong Tuanku Mizan Zainal Abidin
• 100 tokoh Berpengaruh Dunia 2009 kategori Pemimpin & Revolusioner Majalah TIME, 2009, oleh TIME
Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah dicalonkan untuk menjadi penerima penghargaan Nobel perdamaian 2006 bersama dengan Gerakan Aceh Merdeka dan Martti Ahtisaari atas inisiatif mereka untuk perdamaian di Aceh.

TUGAS SMA

DAFTAR NAMA-NAMA SMA SEDERAJAT DI KEDIRI
1. Madrasah Aliyah Al Huda
Kantor: Jl Masjid Al-Huda 196 KEDIRI
2. Madrasah Aliyah Negeri
Kantor: Jl Dhoho 95 KEDIRI
3. Madrasah Aliyah Negeri 1 Tarokan
Kantor: Jl Tarokan KEDIRI
4. Madrasah Aliyah Negeri 2
Kantor: Jl Sunan Ampel Ngronggo KEDIRI
5. Madrasah Aliyah Negeri 3
Kantor: Jl Letjen Suprapto 58 KEDIRI
6. Madrasah Aliyah Tri Bakti
Kantor: Jl KH Wachid Hasyim 62 KEDIRI
7. Sma Al Anwar
Kantor: Jl Sersan Bahrun 100 KEDIRI
8. Sma Brawijaya
Kantor: Jl Jend A Yani 12 KEDIRI
9. Sma Diponegoro
Kantor: Jl Raung Bandar Kidul KEDIRI
10. Sma Islam Ypa Kediri
Kantor: Jl Jend Basuki Rachmad 2-12 Plaza Tunjungan II KEDIRI
Kantor: Jl Joyoboyo I/4 KEDIRI
11. Sma Kalijogo
Kantor: Jl Raya Sidomulyo KEDIRI
12. Sma Kartanegara
Kantor: Jl Ir Sutami 27 KEDIRI
13. Sma Katolik St Agustinus
Kantor: Jl Veteran 3 KEDIRI
14. Sma Kristen Petra
Kantor: Jl Medang Kamulan 48 KEDIRI
15. Sma Merak Wijaya Putra 2
Kantor: Jl Kediri 78 KEDIRI
16. Sma Muhammadiyah 2
Kantor: Jl Penanggungan 5 KEDIRI
17. Sma Negeri 1
Kantor: Jl Veteran 1 KEDIRI
18. Sma Negeri 1 Grogol
Kantor: Jl Raya Gringging 16 KEDIRI
19. Sma Negeri 2
Kantor: Jl Veteran 7 KEDIRI
20. Sma Negeri 3
Kantor: Jl Mauni 88 KEDIRI
21. Sma Negeri 4
Kantor: Jl Sersan Suharmaji IX 52 KEDIRI
22. Sma Negeri 5
Kantor: Jl Selomangleng 2 KEDIRI
23. Sma Negeri 6
Kantor: Ds Rejomulyo KEDIRI
24. Sma Negeri 7
Kantor: Jl Penanggungan 4 KEDIRI
25. Sma Negeri 8
Kantor: Jl Pahlawan Kusuma Bangsa 77 KEDIRI
26. Sma Negeri Grogol
Kantor: Jl Raya Gringging KEDIRI
27. Sma Pawiyatan Daha
Kantor: Jl Balowerti II 37-A KEDIRI
28. Sma Sultan Agung
Kantor: Jl Raung 5 KEDIRI
29. Smk Karya
Kantor: Jl Mujair 36 KEDIRI
30. Smk Kerta Negara 3
Kantor: Jl Bondo KEDIRI
31. Smk Kosgoro
Kantor: Jl Airlangga Paron KEDIRI
32. Smk Kristen Uziel
Kantor: Jl Kaliombo Raya 27 KEDIRI
33. Smk Kristen Ybpk Grogol
Kantor: Jl Raya Wonoasri 88 KEDIRI
34. Smk Muhammadiyah 1
Kantor: Jl Penanggungan 1 KEDIRI
35. Smk Muhammadiyah 2
Kantor: Jl Penanggungan 5 KEDIRI
36. Smk Negeri
Kantor: Jl Kusuma Bangsa 74 KEDIRI
37. Smk Negeri 1
Kantor: Jl Veteran 9 KEDIRI
38. Smk Negeri 2
Kantor: Jl Veteran 5 KEDIRI
39. Smk Negeri 3
Kantor: Jl Sultan Hasanudin 10 KEDIRI
40. Smk Pawiyatan Daha 1
Kantor: Jl Slamet Riadi 66 KEDIRI
41. Smk Pawiyatan Daha 2
Kantor: Jl Jend A Yani 2-B KEDIRI
42. Smk Pawiyatan Daha 3
Kantor: Jl Sukarno Hatta 49 KEDIRI
43. Smk Pelayaran Hang Tuah
Kantor: Jl Brigjend Katamso 7-9 KEDIRI
44. Smk Pgri 1
Kantor: Jl Himalaya 6 KEDIRI
45. Smk Pgri 2
Kantor: Jl KH Abdul Karim 5 KEDIRI
46. Smk Pgri 3
Kantor: Jl KH Achmad Dahlan 76 KEDIRI
47. Smk Pgri 4
Kantor: Jl KH Achmad Dahlan VI 76 KEDIRI
48. Smk Taman Siswa
Kantor: Jl Pemuda 20 KEDIRI
49. Smk Wiyata Karya Wates
Kantor: Jl Kelud 1 KEDIRI
50. Spp Snakma Brawijaya
Kantor: Jl Jend A Yani 10 KEDIRI
51. Stmik Kadiri Terra Computer
Kantor: Jl Balowerti II 28 KEDIRI
52. Sekolah Menengah Tehnik Kimia
Kantor: Jl KDP Slamet 17-19 KEDIRI
53. Smk Al Huda
Kantor: Jl Masjid Al-Huda 196 KEDIRI
54. Smk Arif Yusuf Yusida
Kantor: Jl Mauni 101-B KEDIRI
55. Smk Brawijaya
Kantor: Jl Jend A Yani 8 KEDIRI
56. Smk Dharma Wanita
Kantor: Jl Mayor Bismo 27 KEDIRI
57. Smk Dr Soetomo
Kantor: Jl Penanggungan 9 KEDIRI
58. Smk Kartanegara
Kantor: Jl Ir Sutami I/27 KEDIRI

TUGAS VITAMIN

KELOMPOK II

Di susun untuk memenuhi tugas IPA (Biologi)
Madrasah Tsanawiyah Negeri Kediri 2
Pembimbing:
B. Romiyati, S.pd
B. Dewi Istiqomah, S.pd
Oleh:
1. Amirul Mu’minin (03)
2. Muhammad Haris Husein (12)
3. Muhammadurrocky (14)


Madrasah Tsanawiyah Negeri Kediri 2
Jl. Sunan Ampel 12 Ngronggo (0354) 687895 Kediri


Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang tidak dapat disusun oleh tubuh (kecuali vitamin A). Vitamin diperoleh tubuh melalui makanan. Vitamin ada yang larut di dalam air dan ada yang larut di dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C. Sedangkan vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K.
Macam-macam vitamin beserta kegunaannya adalah sebagai berikut.
1. Vitamin A
Vitamin A berguna untuk kesehatan kulit, selaput lendir, penglihatan, serta peningkatan daya tahan tubuh. Vitamin A terdapat pada semua sayuran berwarna hijau dan buah yang berwarna kuning atau kemerahan. Juga terdapat pada produk-produk hewani seperti ikan, telur, hati, dan minyak ikan.
2. Vitamin B
Vitamin B ada beberapa jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis vitamin B dan kegunaannya.
 Vitamin B1 disebut thiamin, berguna untuk metabolisme karbohidrat dan penyerapan lemak. Kekurangan vitamin B1 dapat menimbulkan penyakit beri-beri dan neuritis. Vitamin B1 terdapat pada hati, jantung, ginjal, otak, susu, kuning telur, bekatul, dan beras.
 Vitamin B2 disebut riboflavin, berguna untuk penglihatan serta mempunyai peran utama pada proses oksidasi tubuh. Kekurangan vitamin B2 dapat menimbulkan rabun dan luka-luka di sekitar mulut. Vitamin B2 terdapat pada buah-buahan, sayur-sayuran, mentega, dan kacang-kacangan.
 Vitamin B6 disebut juga peridoksin, berguna untuk pertumbuhan, melancarkan kerja urat saraf, dan pembuatan sel darah merah. Kekurangan vitamin B6 menimbulkan gejala pellagra, anemia, dan susah buang air besar. Vitamin B6 terdapat pada hati, ikan, daging, dan sayuran.
 Niasin merupakan salah satu golongan vitamin B. Niasin berguna untuk proses pertumbuhan dan perbanyakan sel, perombakan karbohidrat, serta mencegah penyakit pellagra. Kekurangan niasin dapat menimbulkan penyakit pellagra. Niasin terdapat pada hati, kol, susu, tomat, ragi, kedelai, dan bayam.
 Asam pentanoat merupakan anggota vitamin B yang berguna untuk kesehatan kulit. Kekurangan asam pentanoat menimbulkan penyakit dermatitis. Asam pentanoat terdapat pada hati, daging, ragi, dan beras.
 Para amino asam benzoat merupakan anggota vitamin B yang berguna untuk mencegah timbulnya uban pada rambut. Para amino asam benzoat terdapat pada ragi dan hati.
 Kolin, kekurangan jenis vitamin B ini akan menimbulkan penimbunan lemak di sekitar hati dan menimbulkan gangguan pada sistem pengeluaran (ekskresi) pada kulit dan ginjal. Kolin terdapat pada beras dan hati.
 Biotin, kekurangan biotin mengakibatkan gejala menyerupai pellagra dan menimbulkan penyakit kulit. Biotin terdapat pada ragi, kentang, hati, ginjal, sayuran, dan buah-buahan.
 Asam folat atau vitamin B11, berguna untuk pembuatan sel darah merah. Kekurangan vitamin B11 dapat menimbulkan gejala anemia atau kurang darah. Vitamin B11 terdapat pada sayuran, hati, dan ginjal.
 Vitamin B12 terdapat pada hati atau jeroan lainnya. Vitamin B secara keseluruhan disebut pula dengan istilah vitamin B kompleks.
3. Vitamin C
Vitamin C mempunyai fungsi meningkatkan metabolisme tubuh, memperbaiki jaringan yang rusak, menghaluskan dan memperbaiki struktur kulit, antipenuaan, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Kekurangan vitamin C dapat menimbulkan perdarahan pada gusi dan usus, sariwan, serta mudah terserang infeksi. Vitamin C terdapat pada buah-buahan.
4. Vitamin D
Vitamin D berguna untuk mengatur kadar kapur dan fosfor pada tulang dan darah, membantu proses oksidasi, serta memengaruhi kerja kelenjar endokrin. Kekurangan vitamin D dapat menimbulkan kelainan pada tulang, antara lain rakhitis. Vitamin D terdapat pada hati, telur, ikan, dan kacang-kacangan.
5. Vitamin E
Vitamin E disebut juga tokoferol, berguna mencegah perdarahan pada ibu hamil, meningkatkan kesuburan, mencegah penuaan, serta memperbaiki struktur kulit dan rambut. Kekurangan vitamin E dapat menimbulkan kemandulan, keguguran, otot-otot emas, kelumpuhan, serta terjadinya kemunduran pada hipofisis an kelenjar anak gondok. Vitamin E terdapat pada kacang-kacangan, kecambah, susu, kedelai, kuning telur, hati, dan ginjal.
6. Vitamin K
Vitamin K, berperan dalam pembekuan darah. Sumber-nya adalah sayuran berwarna hijau, kedelai, tomat, dan kol. Vitamin K dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh di dalam usus besar dengan bantuan bakteri Escherichia coli. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan gangguan proses pembentukan protrombin dalam hati sehingga darah sukar membeku bila terjadi luka.

Soal!

1. Disimpan dimanakah vitamin D, apabila seseorang kelebihan vitamin tersebut?
2. Apakah kegunaan dari vitamin D?
3. Vitamin dapat berfungsi sebagai ko-enzim. Apakah yang disebut dengan ko-enzim?
4. Seseorang yang menderita anemia, merupakan defisiensi dari vitamin?
5. Apakah nama lain dari vitamin B6?

Jawaban!

1. Didalam hati.
2. Vitamin D berguna untuk mengatur kadar kapur dan fosfor pada tulang dan darah, membantu proses oksidasi, serta memengaruhi kerja kelenjar endokrin.
3. Ko-enzim yaitu suatu zat yang memacu bekerjanya suatu enzim.
4. Vitamin B12.
5. Peridoksin.

TUGAS SEPAK BOLA

SEPAK BOLA

Di susun untuk memenuhi tugas Pendidikan Olahraga
Madrasah Tsanawiyah Negeri Kediri 2




Pembimbing:
P. Wahyudi,S.Pd

Oleh:
MUHAMMADURROCKY (14)


Madrasah Tsanawiyah Negeri Kediri 2
Jl. Sunan Ampel 12 Ngronggo (0354) 687895 Kediri



A. Sejarah Sepak Bola

Asal muasal sejarah munculnya olahraga sepak bola masih mengundang perdebatan. Beberapa dokumen menjelaskan bahwa sepak bola lahir sejak masa Romawi, sebagian lagi menjelaskan sepak bola berasal dari tiongkok. FIFA sebagai badan sepak bola dunia secara resmi menyatakan bahwa sepak bola lahir dari daratan Cina yaitu berawal dari permainan masyarakat Cina abad ke-2 sampai dengan ke-3 SM. Olah raga ini saat itu dikenal dengan sebutan ‘tsu chu’.
Dalam salah satu dokumen militer menyebutkan, pada tahun 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, masyarakat Cina telah memainkan bola yang disebut tsu chu. Tsu sendiri artinya “menerjang bola dengan kaki”. sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Permainan bola saat itu menggunakan bola yang terbuat dari kulit binatang, dengan aturan menendang dan menggiring dan memasukkanya ke sebuah jaring yang dibentangkan diantara dua tiang.
Versi sejarah kuno tentang sepak bola yang lain datangnya dari negeri Jepang, sejak abad ke-8, masyarakat disana telah mengenal permainan bola. Masyarakat disana menyebutnya dengan: Kemari. Sedangkan bola yang dipergunakan adalah kulit kijang namun ditengahnya sudah lubang dan berisi udara.
Menurut Bill Muray, salah seorang sejarahwan sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, permainan sepak bola sudah dikenal sejak awal Masehi. Pada saat itu, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal teknik membawa dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen.
Sisi sejarah yang lain adalah di Yunani Purba juga mengenal sebuah permainan yang disebut episcuro, tidak lain adalah permainan menggunakan bola. Bukti sejarah ini tergambar pada relief-relief museum yang melukiskan anak muda memegang bola dan memainkannya dengan pahanya.
Sejarah sepak bola modern dan telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, asal muasalnya dari Inggris, yang dimainkan pada pertengahan abad ke-19 pada sekolah-sekolah. Tahun 1857 beridiri klub sepak bola pertama di dunia, yaitu: Sheffield Football Club. Klub ini adalah asosiasi sekolah yang menekuni permainan sepak bola.
Pada tahun 1863, berdiri asosiasi sepak bola Inggris, yang bernama Football Association (FA). Badan ini yang mengeluarkan peraturan permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi lebih teratur, terorganisir, dan enak untuk dinikmati penonton.
Selanjutnya tahun 1886 terbentuk lagi badan yang mengeluarkan peraturan sepak bola modern se dunia, yaitu: International Football Association Board (IFAB). IFAB dibentuk oleh FA Inggris dengan Scottish Football Association, Football Association of Wales, dan Irish Football Association di Manchester, Inggris.
Sejarah sepak bola semakin teruji hingga saat ini IFAB merupakan badan yang mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan sepak bola, baik tentang teknik permainan, syarat dan tugas wasit, bahkan sampai transfer perpindahan pemain.
 Sejarah sepak bola secara detail:
1. Tahun 5.000 Sebelum Masehi : Sepakbola dimainkan di Cina dengan nama tsu chu. Selain untuk melatih fisik tentara, permainan ini dipertandingkan saat kaisar ulang tahun.
2. Tahun 3000 Sebelum Masehi : Orang Jepang memainkan KEMARI. (sepak bola ala Jepang)
3. Tahun 2500 Sebelum Masehi : Orang Mesir Kuno dan Timur Tengah memainkan sepakbola sebagai bagian dari ritual keagamaan. Hanya sedikit dokumen yang mendukung hipotesis ini. Tahun Masehi: Penemuan dokumen-dokumen sepakbola di Roma dan Yunani.
4. Tahun 100-500 Masehi : Orang Romawi menyebarkan permainan harpastrum ke wilayah Eropa.
5. Tahun 217 Masehi : Tentara Inggris mulai memainkan sepakbola setelah mengalahkan tentara Roma.
6. Tahun 600-1600 Masehi : Orang Meksiko dan Amerika Tengah membuat bola dari karet. Permainan di sana merupakan gabungan dari basket, voli dan sepakbola. Abad pertengahan: Italia, Prancis dan Eropa lainnya mulai menemukan sepakbola.
7. Tahun 1100 Masehi : Permainan bola di Inggris dilakukan dengan brutal tanpa aturan.
8. Tahun 1314 Masehi : Raja Edward II melarang sepakbola.
9. Tahun 1369 Masehi : Raja Edward III meneruskannya.
10. Tahun 1500 Masehi : Italia menemukan calcio dengan pemain satu tim lebih dari 27 orang. Permainannya sangat sederhana: mendendang, mengoper dan menggiring bola untuk di bawa ke garis gol. Belum ada gawang.
11. Tahun 1561 Masehi : Richard Mulcaster mengadopsi calcio dari Florence ini untuk diajarkan di sekolah-sekolah dasar dan menengah di Inggris.
12. Tahun 1572 Masehi : Ratu Elizabeth I serius melarang sepakbola dan menyediakan penjara bagi rakyatnya yang memaksa bermain
13. Tahun 1600-an Masehi : Orang Eskimo juga mulai memainkan aqsaqtuk atau bermain bola di atas es. Sebuah legenda menyebut orang dari dua desa bermain aqsaqtuk dengan panjang lapangan mencapai 13 kilometer.
14. Tahun 1680 Masehi : Di Inggris bermain bola mendapat perlindungan dari Raja Charles II.
15. Tahun 1820-an Masehi : Sepakbola mulai dimainkan di universitas-universitas Amerika Serikat seperti Harvard, Princenton, Amherst.
16. Tahun 1830-an Masehi : Sepakbola modern mulai tumbuh. Olahraga ini dimainkan oleh para pekerja saat istirahat atau oleh anak-anak yang bermasalah di rumah atau sekolah. Kerjasama tim mulai dirumuskan.
17. Tahun 1848 Masehi : Peraturan sepakbola mulai digodok di Universitas Cambridge, Inggris.
18. Tahun 1862 Masehi : Berdiri klub Oneida di Boston, satu klub sepakbola pertama di luar Inggris.
19. Tahun 1863 Masehi : Asosiasi Sepakbola (FA) Inggris didirikan.
20. Tahun 1871 Masehi : Pertandingan pertama antar wilayah oleh FA.
21. Tahun 1883 Masehi : Empat klub Inggris setuju membentuk asosiasi klub sepakbola dunia.
22. Tahun 1885 Masehi : Pertandingan antara negara pertama di luar Inggris, antara Amerika vs Kanada.
23. Tahun 1885 Masehi : Sepakbola profesional diperkenalkan.
24. Tahun 1886 Masehi : Rapat pertama pembentukan asosiasi sepakbola dunia.
25. Tahun 1888 Masehi : Sepakbola profesional diresmikan. Wasit mengendalikan penuh pertandingan.
26. Tahun 1888 Masehi : Tendangan penalti diperkenalkan.
27. Tahun 1904 Masehi : FIFA didirikan dengan anggota Prancis, Belgia, Denmark, Belanda, Spanyol, Swiss dan Swedia.
28. Tahun 1908 Masehi : Sepakbola menjadi olahraga di Olimpiade.
29. Tahun 1913 Masehi : FIFA menjadi anggota FA Internasional.
30. Tahun 1930 Masehi : Kejuaraan Dunia pertama di Uruguay.
31. Tahun 1938 Masehi : Televisi BBC pertama kali menayangkan pertandingan sepakbola.
32. Tahun 1958 Masehi : Tayangan pertama Kejuaraan Dunia.
33. Tahun 1966 Masehi : Mulai ada tayang ulang untuk sebuah gol.
34. Tahun 1977 Masehi : Kejuaraan Dunia untuk usia di bawah 20 tahun.
35. Tahun 1988 Masehi : Kampanye fairplay.
36. Tahun 1999 Masehi : Kejuaraan pertama sepakbola perempuan.
37. Tahun 2002 Masehi : Jepang dan Korea merupakan negara pertama penyelenggara Piala Dunia di luar Eropa dan Amerika.
38. Tahun 2004 Masehi : Perayaan seratus tahun FIFA.
39. Tahun 2006 Masehi : Piala Dunia Jerman.
40. Tahun 2010 Masehi : Piala Dunia Afrika Selatan.



B. Peraturan Sepak Bola

1. Lapangan permainan
• Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m
• Garis batas: yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan tak ada tembok penghalang atau papan
• Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m
• Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
2. Bola
• Ukuran: 68-70 cm
• Berat: 410-450 gram
• Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)
3. Tim
• Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah satunya penjaga gawang
• Jumlah pemain maksimal keluar lapangan(tidak termasuk cedera): 4
• Jumlah pemain cadangan maksimal: 12
• Jumlah wasit: 1
• Jumlah hakim garis: 2-4
• Batas jumlah pergantian pemain: paling banyak sesuai jumlah pemain cadangan
4. Perlengkapan Permainan
• Kaos bernomor (sejak tahun 1954)
• Celana pendek
• Kaos kaki
• Pelindung lutut
• Alas kaki bersolkan karet
5. Lama Permainan
• Lama normal: 2x45 menit
• Lama istiharat: 15 menit
• Lama perpanjangan waktu: 2x15 menit
• Ada adu penalti jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai
• Time-out: 1 per tim per babak: tak ada dalam waktu tambahan
• Waktu pergantian babak: maksimal 15 menit









C. Tata Cara Permainan Sepak Bola

1. Teknik Dasar Permainan Sepakbola
Pada dasarnya permainan sepakbola merupakan suatu usaha untuk menguasai bola dan untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. Oleh karena itu, untuk dapat bermain sepakbola harus menguasai teknik-teknik dasar sepakbola yang baik.
Untuk dapat menghasilkan permainan sepakbola yang optimal, maka seorang pemain harus dapat menguasai teknik-teknik dalam permainan. Teknik dasar bermain sepakbola adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola.
Adapun mengenai teknik dasar sepakbola dapat penulis jelaskan sebagai berikut :
a. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari:
• Lari cepat dan mengubah arah.
• Melompat dan meloncat.
• Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.
• Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.
b. Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari :
• Mengenal bola
• Menendang bola (shooting).
• Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola.
• Menggiring bola (dribbling).
• Menyundul bola (heading).
• Melempar bola (throwing).
• Gerak tipu dengan bola.
• Merampas atau merebut bola.
• Teknik-teknik khusus penjaga gawang.
2. Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.

Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :
1. Untuk melewati lawan
2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat.
3. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman.
Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.
3. Kelebihan dan Kurangan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Tidak setiap teknik dasar dalam permainan sepakbola akan selalu berhasil dilakukan dalam setiap pelaksanaan pertandingan. Akan tetapi, teknik-teknik dasar tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal dan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak terkecuali pada teknik dasar menggiring bola (dribbling).
Berikut ini dapat penulis jelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) :
1. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
2. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
3. Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.

TUGAS PERANG PADRI

PERLAWANAN (PERANG) KAUM PADRI

KELOMPOK II
Di susun untuk memenuhi tugas Sejarah
Madrasah Tsanawiyah Negeri Kediri 2


Pembimbing:
Dra. Sri Winarti.

Oleh:
1. Ja’far Ash Shodiq Muhammad (09)
2. Mohammad Fauzin Abda (10)
3. Muhammad Rois AM (11)
4. Muhammad Haris Husein (12)
5. Muhammadurrocky (14)



Madrasah Tsanawiyah Negeri Kediri 2
Jl. Sunan Ampel 12 Ngronggo (0354) 687895 Kediri
A. Perang Padri
Perang Padri merupakan peperangan yang pada awalnya akibat pertentangan dalam masalah agama sebelum berubah menjadi peperangan melawan penjajahan.
Perang Padri ini terjadi pada kawasan Kerajaan Pagaruyung antara tahun 1803 hingga 1838. Peperangan ini dimulai dengan munculnya gerakan Kaum Padri (Kaum Ulama) dalam menentang perbuatan-perbuatan yang marak waktu itu di kalangan masyarakat yang ada dalam kawasan Kerajaan Pagaruyung sekitarnya, seperti perjudian, penyabungan ayam, penggunaan madat (opium), minuman keras, tembakau, sirih, dan juga aspek hukum adat matriarkat mengenai warisan dan umumnya pelaksanaan longgar kewajiban ritual formal agama Islam.
Dan kemudian gejolak ini memicu perpecahan antara Kaum Padri yang dipimpin oleh Harimau nan Salapan dengan Kaum Adat dibawah pimpinan Raja Pagaruyung waktu itu Sultan Muning Alamsyah. Dan kemudian meluas dengan melibatkan Belanda.
Perang Padri merupakan peperangan yang meninggalkan kenangan heroik sekaligus traumatis dalam memori bangsa. Hampir selama 20 tahun pertama perang ini (1803-1821), dapatlah dikatakan sebagai perang saudara antara sesama etnis Minang dan Mandailing atau Batak umumnya.
Pada awalnya timbulnya peperangan ini didasari oleh adanya keinginan dikalangan para ulama di Kerajaan Pagaruyung untuk menerapkan dan menjalan syariat Islam sesuai dengan Mahzab Wahabi yang waktu itu berkembang di tanah Arab (Arab Saudi sekarang). Kemudian pemimpin para ulama yang tergabung dalam Harimau nan Salapan meminta Tuanku Lintau untuk mengajak Raja Pagaruyung Sultan Muning Alamsyah beserta Kaum Adat untuk meninggalkan beberapa kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam beberapa perundingan tidak ada kata sepakat antara Kaum Padri dengan Kaum Adat. Seiring itu dibeberapa Negeri dalam Kerajaan Pagaruyung bergejolak, dan puncaknya pada tahun 1815, Kaum Padri dibawah pimpinan Tuanku Pasaman menyerang Kerajaan Pagaruyung, dan pecahlah peperangan di Koto Tangah. Serangan ini menyebabkan Sultan Muning Alamsyah terpaksa menyingkir dan melarikan diri dari ibukota kerajaan. Dan dari catatan Raffles yang pernah mengunjungi Pagaruyung di tahun 1818, menyebutkan bahwa ia hanya mendapati sisa-sisa istana raja Minangkabau yang sudah terbakar.

B. Sebab Perang Padri
1. Sebab Umum
1. Adanya pertentangan paham antara golongan Wahabi yang ingin memurnikan ajaran agama islam dengan para golongan Tasawuf yang terdiri dari kaum bangsawan dan pemangku adat.
2. Ada kebiasaan buruk yang disahkan oleh kaum adat seperti minum minuman keras, menyabung ayam, berjudi, merokok, dll.
3. Adanya pertentangan antara hukum adat dengan hukum di agama Islam. Yaitu diantaranya pada hukum adat menganut sistem kekerabatan Matrilineal sedangkan di Islam Patrilineal.
4. Terjadi perebutan pengaruh antara kaum adat dengan ulama.
5. Adanya campur tangan bangsa barat dalam perebutan kekuasaan tersebut yaitu Inggris dan Belanda.
2. Sebab Khusus
Pertemuan antara kaum adat dengan ulama untuk menyelesaikan semua persoalan selama ini di Koto Tangah. Karena usaha itu tidak berhasil, kaum adat di serang oleh kaum ulama kemudian kaum adat meminta bantuan kepada Belanda di Padang pada tahun 1821.

C. Jalan Perang Padri
1. Perang Padri Gelombang Pertama
Perang Padri terjdi di kota Lawas, kemudian berkembang di daerah lainnya seperti Alahan Panjang. Pada peperangan tersebut, kaum Padri di pimpin oleh Datuk Bandaro bertempur melawan kaum Adat yang di pimpin oleh Datuk Sati. Setelah Datuk Bandaro meninggal dunia, pucuk pimpinan di pegang oleh Malim Basa (Tuaku Imam Bonjol) dan di bantu oleh Tuanku Pasaman, Tuanku Nan Renceh, Tuanku Nan Cerdik, dan Tuanku Nan Gapuk.
 Keterlibatan Belanda
Karena terdesak dalam peperangan, pada 21 Februari 1821 kaum Adat meminta bantuan Belanda di Padang, dengan kompensasi penyerahan beberapa wilayah darek (pedalaman Minangkabau). Perjanjian ini dihadiri juga oleh sisa keluarga dinasti Kerajaan Pagaruyung di bawah pimpinan Sultan Tangkal Alam Bagagar yang kemudian diangkat pemerintah Hindia-Belanda sebagai Regent Tanah Datar.
Keterlibatan Belanda dalam perang karena "diundang" oleh kaum Adat, dan campur tangan Belanda dalam perang itu ditandai dengan penyerangan Simawang dan Sulit Air oleh pasukan Kapten Goffinet dan Kapten Dienema awal April 1821 atas perintah Residen James du Puy di Padang. Serangan ini berhasil memukul mundur Kaum Padri keluar dari Pagaruyung. Dan Belanda membangun benteng di Batusangkar dengan nama Fort van der Capellen, Sedangkan Kaum Padri menyusun kekuatan dan bertahan di Lintau.
Pada 13 April 1823, Belanda mencoba menyerang Lintau, namun Kaum Padri dengan gigih melakukan perlawanan, sehingga pada tanggal 16 April 1823 Belanda terpaksa kembali Batusangkar.
2. Genjatan Senjata
Perlawanan yang dilakukan oleh Kaum Padri cukup tangguh sehingga sangat menyulitkan Belanda untuk menundukkannya. Oleh sebab itu Belanda melalui Residen di Padang mengajak pemimpin Kaum Padri yang waktu itu telah dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol untuk berdamai dengan maklumat "Perjanjian Masang" pada tahun 15 November 1825. Hal ini dimaklumi karena disaat bersamaan Batavia juga kehabisan dana dalam menghadapi peperangan lain di Eropa dan Jawa seperti Perang Diponegoro.
Selama periode gencatan senjata, Tuanku Imam Bonjol mencoba memulihkan kekuatan dan juga mencoba merangkul Kaum Adat. Sehingga akhirnya muncul suatu kompromi yang dikenal dengan nama Plakat Puncak Pato di Tabek Patah (termasuk daerah kabupaten Tanah Datar sekarang) yang mewujudkan konsensus Adat basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah (Adat berdasarkan Agama, Agama berdasarkan Kitabullah (Al-Qur'an)).
3. Perang Padri Gelombang Kedua
Setelah berakhirnya perang Diponegoro dan pulihnya kekuatan Belanda di Jawa, pemerintah Hindia-Belanda kembali mencoba untuk menundukan Kaum Padri, hal ini sangat didasari oleh keinginan kuat untuk penguasaan penanaman kopi yang sedang meluas di kawasan darek. Sampai abad ke 19, komoditas perdagangan kopi merupakan salah satu produk andalan Belanda di Eropa.
Selanjut untuk melemahkan kekuatan lawan, Belanda mulai dengan menyerang nagari Pandai Sikek sekaligus melanggar perjanjian yang telah dibuat sebelumnya, kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang mampu memproduksi mesiu dan senjata api. Dan kemudian untuk memperkuat kedudukannya, Belanda membangun benteng di Bukittinggi yang dikenal dengan nama Fort de Kock.
Diawal bulan Agustus 1831, Lintau berhasil ditaklukkan sehingga dengan demikian Luhak Tanah Datar dan Luhak Limo Puluah berhasil ditaklukkan.
Kaum Padri terus melakukan konsolidasi dan berkubu Kamang, namun seluruh kekuatan Kaum Padri di Luhak Agam diakhirnya pun terpaksa mundur ke Bonjol setelah jatuhnya Kamang di akhir tahun 1832.
4. Perlawanan Bersama
Namun, sejak awal 1833 perang berubah menjadi perang antara kaum Adat dan kaum Padri melawan Belanda, kedua pihak telah bahu-membahu melawan Belanda, Pihak-pihak yang semula bertentangan akhirnya bersatu melawan Belanda. Diujung penyesalan muncul kesadaran, mengundang Belanda dalam konflik justru menyengsarakan masyarakat Minangkabau itu sendiri.
Menyadari hal itu, kini Belanda bukan hanya menghadapi Kaum Padri saja, tetapi secarah keseluruhan masyarakat Minangkabau. Maka Belanda pada tahun 1833, mengeluarkan pengumuman yang disebut Plakat Panjang berisi sebuah pernyataan bahwa kedatangan Belanda ke Minangkabau tidaklah bermaksud untuk menguasai negeri ini, mereka hanya datang untuk berdagang dan menjaga keamanan, penduduk Minangkabau akan tetap diperintah oleh para penghulu adat mereka dan tidak pula diharuskan membayar pajak. Dan karena usaha Belanda untuk menjaga keamanan, mencegah terjadinya "perang antar-nagari", membuat jalan-jalan, membuka sekolah, dan sebagainya memerlukan biaya, maka penduduk diwajibkan menanam kopi dan menjualnya ke Belanda.
Ketika Kolonel Elout melakukan berbagai serangan terhadap Kaum Padri tahun 1831-1832, dia memperoleh tambahan kekuatan dari pasukan Sentot Ali Basya salah seorang panglima pasukan Pangeran Diponegoro yang telah membelot, masuk dinas Pemerintah Belanda setelah usai perang di Jawa. Namun Elout berpendapat kehadirannya justru menimbulkan masalah di Sumatera, dengan dokumen-dokumen resmi yang membuktikan kesalahan Sentot Ali Basya yang telah melakukan persekongkolan dengan kaum Padri. Sehingga kemudian Elout mengirim Sentot dan legiunnya kembali ke Jawa. Di Jawa, Sentot tidak berhasil menghilangkan kecurigaan Belanda terhadap dirinya. Dan akhirnya Belanda juga tidak ingin dia tetap berada di Jawa dan mengirimnya kembali ke Sumatera. Namun dalam perjalanan ke sana, Sentot diturunkan dan ditahan di Bengkulu dimana dia ditinggal sampai mati sebagai orang buangan. Sedangkan pasukannya dibubarkan dan kemudian direkrut kembali menjadi tentara Belanda.
Demikian juga dengan Yang Dipertuan Alam Minangkabau Sultan Tangkal Alam Bagagar, raja terakhir Kerajaan Pagaruyung, juga ditangkap oleh pasukan Kolonel Elout di Batusangkar atas tuduhan pengkhianatan pada tanggal 2 Mei 1833. Selanjutnya Sultan Tangkal Alam Bagagar dibuang ke Batavia (Jakarta sekarang), dan akhirnya dimakamkan di pekuburan Mangga Dua.
Timbulnya perlawanan serentak dari seluruh rakyat Minangkabau, sebagai realisasi ikrar bersama, memaksa Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pergi ke Padang pada tanggal 23 Agustus 1833, untuk melihat dari dekat tentang jalannya operasi militer yang dilakukan oleh pasukan Belanda. Sesampainya di Padang, ia melakukan perundingan dengan Jenderal Riesz dan Kolonel Elout untuk segera menaklukkan benteng Bonjol, yang dijadikan pusat meriam besar pasukan Padri, Riesz dan Elout menerangkan bahwa belum datang saatnya yang baik untuk mengadakan serangan umum terhadap benteng Bonjol, karena kesetiaan penduduk Agam masih disangsikan, dan mereka sangat mungkin kelak menyerang pasukan Belanda dari belakang. Tetapi Jenderal Van den Bosch bersikeras untuk segera menaklukkan benteng Bonjol, dan paling lambat tanggal 10 September 1833 Bonjol harus jatuh. Kedua opsir tersebut meminta tangguh enam hari lagi, sehingga jatuhnya Bonjol diharapkan pada tanggal 16 September 1833.
Taktik serangan gerilya yang diterapkan kaum Padri, berhasil memperlambat gerak laju serangan Belanda ke benteng Bonjol, bahkan juga hampir semua perlengkapan perang pasukan Belanda seperti meriam dan perbekalan semuanya dapat dirampas. Pasukan Belanda hanya dapat membawa senjata dan pakaian yang melekat di tangan dan badannya. Sehingga akhirnya pada tanggal 21 September 1833, Van den Bosch membuat laporan bahwa penyerangan ke Bonjol gagal dan sedang diusahakan untuk konsolidasi guna penyerangan selanjutnya.
Dan dapat dikatakan selama tahun 1834 tidak ada usaha yang sungguh-sungguh yang dilakukan oleh pasukan Belanda untuk menaklukkan Bonjol, kecuali pertempuran kecil-kecilan untuk membersihkan daerah-daerah yang dekat dengan pusat pertahanan dan benteng Belanda. Selain itu pembuatan jalan dan jembatan, yang mengarah ke jurusan Bonjol terus dilakukan dengan giat, dengan mengerahkan ribuan tenaga kerja paksa. Pembuatan jalan dan jembatan itu dipersiapkan untuk memudahkan mobilitas pasukan Belanda dalam gerakannya menaklukan Bonjol.
5. Serangan ke Bonjol
Baru pada tanggal 16 April 1835, pasukan Belanda memutuskan untuk mengadakan serangan besar-besaran untuk menaklukkan Bonjol dan sekitarnya. Operasi militer dimulai pada tanggal 21 April 1835, dimana pasukan Belanda dipimpin oleh Letnan Kolonel Bauer yang kemudian memecah pasukannya menjadi dua bahagian yang bergerak masing-masing dari Matur dan Bamban, kemudian bersama bergerak menuju Masang. Pasukan ini mesti menyeberangi sungai yang saat itu lagi banjir, dan terus masuk menyelusup ke dalam hutan rimba; mendaki gunung dan menuruni lembah; guna membuka jalur baru menuju Bonjol.
Dan pada tanggal 23 April 1835 gerakan pasukan Belanda ini telah berhasil mencapai tepi Batang Ganting, dan kemudian terus menyeberanginya dan berkumpul di Batusari. Dari sini hanya ada satu jalan sempit menuju Sipisang, daerah yang masih dikuasai oleh Kaum Padri. Sesampainya di Sipisang, pecah pertempuran sengit antara pasukan Belanda dengan kaum Padri selama tiga hari tiga malam pertempuran berlangsung tanpa henti, sampai korban di kedua belah pihak banyak yang berjatuhan. Namun dengan kekuatan yang jauh tak sebanding, pasukan Kaum Padri terpaksa mengundurkan diri ke hutan-hutan rimba sekitarnya. Jatuhnya daerah Sipisang ini meningkatkan moralitas pasukan Belanda, dan kemudian daerah ini dijadikan sebagai kubu pertahanan sambil menunggu pembuatan jembatan menuju Bonjol.
Namun pergerakan laju pasukan Belanda menuju Bonjol masih sangat lamban, hampir sebulan waktu yang diperlukan untuk dapat mendekati daerah Alahan Panjang. Dan sebagai front terdepan dari Alahan Panjang adalah daerah Padang Lawas, yang secara penuh masih dikuasai oleh Kaum Padri. Pada tanggal 8 Juni 1835 pasukan Belanda yang mencoba maju ke Padang Lawas sehingga kembali pecah pertempuran sengit dan pasukan Belanda akhirnya dapat menguasai daerah ini.
Selanjutnya pada tanggal 11 Juni 1835 pasukan Belanda kembali bergerak menuju sebelah timur Batang Alahan Panjang dan membuat kubu pertahanan disana, sedangkan pasukan Kaum Padri tetap bersiaga di seberangnya.
Dan pada tengah malam tanggal 16 Juni 1835 pasukan Belanda berhasil mendekati Bonjol dalam jarak kira-kira hanya 250 langkah dari Bonjol dan kemudian mencoba membuat kubu pertahanan disana. Selanjutnya dengan menggunakan houwitser, mortir dan meriam besar, menembaki benteng Bonjol. Namun Kaum Padri tidak tinggal diam yang kemudian membalas dengan menembakan juga meriam-meriam dari bukit Tajadi. Karena posisi yang kurang menguntungkan, pasukan Belanda banyak menjadi korban.
Dan selanjutnya pada tanggal 17 Juni 1835 datang lagi bantuan tambahan pasukan sebanyak 2000 orang lagi yang dikirim oleh Residen Francis di Padang. Kemudian pada tanggal 21 Juni 1835, dengan kekuatan yang besar pasukan Belanda memulai gerakan maju menuju sasaran akhir yaitu Benteng Bonjol.
6. Pengepungan Bonjol
Melihat kokohnya benteng Bonjol, pasukan Belanda mencoba melakukan blokade terhadap Bonjol, dengan tujuan untuk melumpuhkan suplai bahan makanan dan senjata pasukan Padri. Blokade yang dilakukan ini, ternyata tidak efektif, karena justru benteng-benteng pertahanan pasukan Belanda dan bahan perbekalannya yang banyak diserang oleh pasukan Kaum Padri secara gerilya. Dan disaat bersamaan seluruh pasukan Kaum Padri mulai berdatangan dari daerah-daerah yang telah ditaklukkan pasukan Belanda, yaitu dari berbagai negeri di Minangkabau dan sekitarnya. Semua bertekad bulat untuk mempertahankan markas besar Bonjol sampai titik darah penghabisan, hidup mulia atau mati syahid.
Usaha untuk melakukan serangan ofensif terhadap Bonjol baru dilakukan kembali setelah bala bantuan tentara yang terdiri dari pasukan Bugis datang, maka pada pertengahan Agustus 1835 penyerangan mulai dilakukan terhadap kubu-kubu pertahanan Kaum Padri yang berada di bukit Tajadi, dan pasukan Bugis ini berada pada bagian depan pasukan Belanda dalam merebut satu persatu kubu-kubu pertahanan strategis Kaum Padri yang berada disekitar bukit Tajadi. Namun sampai awal September 1835, pasukan Belanda belum berhasil menguasai bukit tajadi malah pada tanggal 5 September 1835, Kaum Padri keluar dari kubu pertahanannya menyerbu ke luar benteng menghancurkan kubu-kubu pertahahan musuh yang dibuat sekitar bukit Tajadi. Dan setelah serangan dilakukan, pasukan Kaum Padri segera kembali masuk ke dalam benteng Bonjol.
Pada tanggal 9 September 1835, pasukan Belanda mencoba menyerang dari arah Luhak Limo Puluah dan Padang Bubus, namun hasilnya gagal, bahkan banyak menyebabkan kerugian pada pasukan Belanda. Dan Letnan Kolonel Bauer, salah seorang komandan pasukan Belanda menderita sakit, dan terpaksa dikirim ke Bukittinggi dan kemudian digantikan oleh Mayor Prager.
Blokade yang berlarut-larut dan keberanian Kaum Padri, membangkitkan semangat keberanian rakyat sekitarnya untuk memberontak dan menyerang pasukan Belanda, sehingga pada tanggal 11 Desember 1835 rakyat desa Alahan Mati dan Simpang mengangkat senjata dan menyerang kubu-kubu pertahanan Belanda. Pasukan Belanda kewalahan mengatasi perlawanan ini, baru setelah datang bantuan dari serdadu-serdadu Madura yang berdinas pada pasukan Belanda, perlawanan ini dapat diatasi.
Hampir setahun mengepung Bonjol, pada tanggal 3 Desember 1836, pasukan Belanda kembali melakukan serangan besar-besaran terhadap benteng Bonjol, sebagai usaha terakhir untuk penaklukkan Bonjol. Serangan dahsyat ini mampu menjebol sebagian benteng Bonjol, sehingga pasukan Belanda dapat masuk menyerbu dan berhasil membunuh beberapa keluarga Tuanku Imam Bonjol. Tetapi dengan kegigihan dan semangat juang yang tinggi Kaum Padri kembali berhasil memporak-porandakan musuh sehingga Belanda terusir dan terpaksa kembali keluar dari benteng dengan meninggalkan banyak sekali korban jiwa di masing-masing pihak.
Kegagalan penaklukkan ini benar-benar memukul kebijaksanaan Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Batavia yang waktu itu telah dipegang oleh Dominique Jacques de Eerens kemudian mengirimkan seorang panglima perangnya yang bernama Mayor Jenderal Cochius untuk memimpin langsung serangan besar-besaran ke benteng Bonjol untuk kesekian kalinya.
Selanjutnya Belanda dengan intensif mengepung Bonjol dari segala jurusan selama sekitar enam bulan (16 Maret-17 Agustus 1837) yang dipimpin oleh jenderal dan para perwira Belanda, dan pasukan gabungan Belanda yang sebagian besar terdiri dari berbagai suku, seperti Jawa, Madura, Bugis, dan Ambon. Dimana terdapat 148 perwira Eropa, 36 perwira pribumi, 1.103 tentara Eropa, 4.130 tentara pribumi, termasuk didalamnya Sumenapsche hulptroepen hieronder begrepen (pasukan pembantu Sumenap alias Madura). Dalam daftar nama para perwira pasukan Belanda tersebut diantaranya adalah Mayor Jendral Cochius, Letnan Kolonel Bauer, Mayor Sous, Mayor Prager, Kapten MacLean, Letnan Satu Van der Tak, Pembantu Letnan Satu Steinmetz dan seterusnya, dan ada juga nama Inlandsche (pribumi) seperti Kapitein Noto Prawiro, Indlandsche Luitenant Prawiro di Logo, Karto Wongso Wiro Redjo, Prawiro Sentiko, Prawiro Brotto, dan Merto Poero.
Dari Batavia didatangkan terus tambahan kekuatan tentara Belanda, dimana pada tanggal 20 Juli 1837 tiba dengan Kapal Perle di Padang, Kapitein Sinninghe, dan sejumlah orang Eropa dan Afrika, yang terdiri dari 1 sergeant, 4 korporaals dan 112 flankeurs yang merupakan serdadu dari Afrika yang direkrut oleh Belanda di benua itu, kini negara Ghana dan Mali. Mereka juga disebut dengan Sepoys dan berdinas dalam tentara Belanda.
Serangan yang bergelombang serta bertubi-tubi dan hujan peluru dari pasukan artileri yang bersenjatakan meriam-meriam besar, selama kurang lebih 6 bulan lamanya, serta pasukan infantri dan kavaleri yang terus berdatangan. Akhirnya pada tanggal tanggal 15 Agustus 1837, bukit Tajadi jatuh, dan pada tanggal 16 Agustus 1837 benteng Bonjol secara keseluruhan dapat ditaklukkan. Namun Tuanku Imam Bonjol dapat mengundurkan diri keluar dari benteng dengan didampingi oleh beberapa pengikutnya terus menuju daerah Marapak.
7. Perundingan
Dalam pelarian dan persembunyiannya, Tuanku Imam Bonjol terus mencoba mengadakan konsolidasi terhadap seluruh pasukannya yang telah bercerai-berai dan lemah, namun karena telah lebih 3 tahun bertempur melawan Belanda secara terus menerus, ternyata hanya sedikit saja yang tinggal dan masih siap untuk bertempur kembali.
Dalam kondisi seperti ini, tiba-tiba datang surat tawaran dari Residen Francis di Padang untuk mengajak berunding. Kemudian Tuanku Imam Bonjol menyatakan kesediaannya melakukan perundingan. Perundingan itu dikatakan tidak boleh lebih dari 14 hari lamanya. Selama 14 hari berkibar bendera putih dan gencatan senjata berlaku. Tuanku Imam Bonjol diminta untuk datang ke Palupuh tempat perundingan tanpa membawa senjata. Tapi hal itu cuma jebakan Belanda untuk menangkap Tuanku Imam Bonjol, peristiwa itu terjadi di bulan Oktober 1837 dan kemudian Tuanku Imam Bonjol dalam kondisi sakit langsung dibawa ke Bukittinggi kemudian terus dibawa ke Padang, untuk selanjutnya diasingkan. Dan pada tanggal 23 Januari 1838 dipindahkan ke Cianjur, dan dan pada akhir tahun 1838, ia kembali dipindahkan ke Ambon. Dan tanggal 19 Januari 1839 Tuanku Imam Bonjol kembali dipindahkan ke Menado. Dan di daerah inilah pada tanggal 8 November 1864, setelah menjalani masa pembuangan selama 27 tahun lamanya, Tuanku Imam Bonjol menemui ajalnya.

D. Tokoh-tokoh Dalam Perang Padri
1. Tuanku Imam Bonjol
2. Tuanku Lintau
3. Tuanku Nan Gapuk
4. Tuanku Hitam
5. Tuanku Nan Cerdik
6. Tuanku Tambusay
7. Tuanku Nan Renceh
8. Tuanku Pasaman
9. Tuanku Mansiangan
10. Tuanku Pandai Sikek
11. Tuanku Rao
12. Tuanku Barumun
13. Kolonel Stuers

E. Akhir Dari Perang Padri
Meskipun pada tahun 1337, benteng Bonjol dapat dikuasai Belanda, dan Tuanku Imam Bonjol berhasil ditipu dan ditangkap, tetapi peperangan tersebut masih berlanjut sampai akhirnya benteng terakhir Kaum Padri, di Dalu-Dalu, di bawah pimpinan Tuanku Tambusai jatuh pada tahun 28 Desember 1838. Dan Tuanku Tambusai terpaksa mundur, dan bersama sisa-sisa pengikutnya pindah ke Semenanjung Malaya, dan akhirnya peperangan ini dianggap selesai dan kemudian Kerajaan Pagaruyung ditetapkan menjadi bagian dari pax neerlandica dan menyatakan wilayah Padangse Bovenlanden berada di bawah pengawasan Belanda.

F. Kesimpulan Dari Perang Padri
Peperangan ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat oleh dua kaum yang berada di satu etnis, karena itu perang ini disebut juga perang saudara (perang satu etnis). Perang ini terjadi dengan adanya campur tangan Belanda yang membantu kaum adat. Perang ini di bagi menjadi dua gelombang.
Gelombang pertama (1821-1825), Kaum Padri melawan Kaum Adat yang di bantu oleh Belanda. Namun pada akhirnya Belanda menandatangani perjanjian damai karena bersamaan dengan Perang Diponegoro.
Gelombang ke dua (1830-1837), Perang ini sudah berbeda ddeengan perang gelombang pertama. Perang ini di lakukan oleh Belanda melawan Kaum Padridan Kaum Adat.
Kaum Padri dan Kaum Adat yang sebelumnya berbeda pendapat kini sudah memiliki persamaan pendapat. Mereka tahu bahwa mereka harus bersatu untuk melawan penjajah.
Setelah itu, Kaum Padri melawan Belanda dengan kekuatan yang lebih, sehingga Belandapun kekurangan pasukan. Belanda meminta pasukan dari orang Eropa dan Afrika. Kubu Belanda dan Kaum Padri mendirikan benteng pertahanan di daerahnya masing-masing.
Dan akhirnya Kaum Padripun dapat di kalahkan oleh Belanda, Tuanku Imam Bonjol di asingkan di Cianjur kemudian di pindahkan ke Minahasa hingga wafat dan di makamkan di Pineleng (dekat Kota Manado).

Jumat, 03 Desember 2010

NAMA-NAMA SISWA “D”

1. ADE FARIZ FAHRIZAL INDRAWAN
2. AL RIZAL FAKHRI NUGROHO
3. AMIRUL MU’MININ
4. BAYU EKA PRASETYA
5. DHIA IRFAN WINNATA
6. FIRMAN ANUGRAHA ISLAMY
7. HELMY YUSUF
8. HIBRAM FAJAR SATRIA
9. JA’FAR ASH SHODIQ MUHAMMAD
10. MOHAMMAD FAUZIN ABDA
11. MUHAMMAD ROIS AM
12. MUHAMMAD HARIS HUSEIN
13. MUHAMMAD SYAIFULLOH
14. MUHAMMADURROCKY
15. RENANDO WISNU INDRAWAN
16. VICKY NARENDRA PHARAYOGI
17. ADDINI MAWALIA PUTIHATI
18. ADINDA ALFI NUR ROCHMA NINGSIH
19. AMALIAH NUR LAILI
20. ANGGI SETYA YULIANA PUTRI
21. ANITA KUSUMA DEWI
22. ARIE SHOFIYATUL KHIYAROH
23. ATIKAH HIYA ULYA
24. AULIA DWI RAHMAWATI
25. BUNGA ERDINA ZELVINA DEVI
26. DAURA DIRASYA HACIKA TRIANDOFA
27. DEDA AUDIA
28. DIANA KARTIKA FAJARINI
29. EVISNA NURVITA
30. FARIDA FARA SUHARNO PUTRI
31. FITRIA MAR’ATUS SHOLIKHAH
32. HILYATUN NAFISAH
33. KHUSNUL UMMU FARIDA
34. KUUNII MAS’ADAH
35. LILA NUR ‘AINI
36. NIKMATUL MUFADILA
37. QURROTA A’YUNIN
38. RATNA NURUL ‘AINI
39. VANISA JANATIN ANDRIKANISA
40. VIKA WULANSARI
41. ZAHROK NOVIANA WAHYUNINGTYAS
42. ZUHRIA SULKHA AMALIA

Kamis, 02 Desember 2010

SUSUNAN PENGURUS MPK MTS NEGERI KEDIRI 2 MASA BHAKTI 2010-2011


  A.      Pengurus Harian
1
Ketua Umum
Aisyah Lintang Kirana
8 A
2
Wakil Ketua
Isna Kumala Sari
8 I
3
Sekretaris Umum
Revina Meika Najmah
8 A
4
Sekretaris I
Muhammadurrocky
8 D
5
Sekretaris II
Mochammad Derry Saputra
7 H
6
Bendahara Umum
Helmi Yusuf
8 D
7
Bendahara I
Irfan Zaenal Putra
8 F
8
Bendahara II
Rhima Dyah Ayu Sayekti
7 F
  B.       Komisi A
1
Koordinator
Yahya Kharis A.A.
8 E
2
Wakil Kordinator
Robieth Al Hady Wafa
8 F
3
Anggota
1.    Nabila Candida A.
2.    Dewi Amalia N.
3.    Mara Sauvika O.
4.    Annisa Dinul I.
7 Acc
7 A
7 E
7 I
  C.      Komisi B
1
Koordinator
Dewi Muslimatul A.
8 C
2
Wakil Koordinator
A’Intan Putri H.
8 G
3
Anggota
1.    Najatul Ubadati
2.    Aliva Zhafira Rafiunnisa
3.    Rafidah Azizah
4.    Muchammad Rozin Z.
7 Acc
7 A
7 E
7 G
  D.      Komisi C
1
Koordinator
Alvi Luthfyana Lailya
8 G
2
Wakil Koordinator
Rindang Rizky A.
8 G
3
Anggota
1.    M. Rofi’ul Hamam
2.    Isla Ghea P.
3.    Mohammad Kholilullah
4.    M. Hafidz Zam-Zami
5.    Muchammad Taufiq A.
6.    Yuchaidar Mawana A.
7.    A. Khirur Roziq
8.    Leliana Agustin N.
7 Acc
7 A
7 C
7 D
7 E
7 G
7 H
7 I
  E.       Komisi D
1
Koordinator
Vina Khoirummazidah
8 H
2
Wakil Koordinator
-
-
3
Anggota
1.    Ami Aulia Rahma Putri
2.    Amara Ridha A.
3.    A. Wildan Bimas T.
4.    M. Rea Steyanata
7 A
7 D
7 E
7 E